UJI MIKROBIOLOGI (Aspergillus sp.) PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN OLEH PEDAGANG MAKANAN KAKI LIMA (Di Sepanjang Jalan Selomangleng Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri)
Abstract
Kecap manis merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menambahkan cita rasa makanan. Kecap manis digunakan oleh pedagang Makanan kaki lima di sepanjang jalan Selomangleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Kecap manis dapat terkontaminasi oleh kapang. Kontaminasi kapang dapat mengurangi kualitas dari kecap manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya jamur Aspergillus sp. pada kecap manis yang digunakan oleh pedagang makanan di sepanjang jalan Selomangleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan tehnik Quota Sampling yaitu sebanyak 6 sampel kecap manis yang digunakan oleh pedagang makanan kaki lima di sepanjang jalan Selomangleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Hematologi pada bulan April 2024. Penelitian ini menggunakan tehnik Quota Sampling yaitu sebanyak 6 sampel kecap manis yang digunakan oleh pedagang makanan kaki lima di sepanjang jalan Selomangleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Data Aspergillus sp. yang di peroleh dari hasil identifikasi kecap di analisa secara deskriptif dengan membandingkan gambaran makroskopis dan mikroskopis menggunakan atlas.
Hasil pemeriksaan Identifikasi jamur pada kecap manis didapatkan hasil yang digunakan oleh pedagang makanan kaki lima di sepanjang jalan Selomangleng Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri positif terkontaminasi Aspergilus sp. Jamur kontaminan yang ditemukan adalah jenis Aspergillus niger rata-rata sebesar 39,4 x 104 CFU/ml dan Aspergillus fumigatus rata-rata 38,1 x 104 CFU/ml. Distribusi dari pengelompokkan 6 sampel dapat diketahui bahwa keberadaan jamur Aspergillus niger sebanyak 3 sampel (50%) dan keberadaan jamur Aspergillus fumigatus sebanyak 3 sampel (50%), kemasan yang tertutup sebanyak 4 sampel (66.7%) dan kemasan yang tidak tertutup rapat sebanyak 2 sampel (33,3%). Penyimpanan pada suhu kamar (15-30 0C) sebanyak 4 sampel (66,7%) dan suhu hangat (30-400C) sebanyak 1 sampel (17%) .