EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
Abstract
Pneumonia adalah peradangan pada jaringan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini dapat memengaruhi individu dari berbagai kelompok usia, namun, anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah rentan terhadap pneumonia yang berpotensi mengancam nyawa. Terapi pengobatan yang sering dilakukan dalam mengatasi masalah infeksi pneumonia yaitu dengan pemberian antibiotik. Pemberian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan mahalnya pengobatan, kerusakan resistensi antibiotik dan efek samping obat yang membahayakan bagi kesehatan. Penggunaan antibiotik yang rasional penting untuk menghindari konsekuensi negatif ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien neonatus dengan infeksi pneumonia dengan pendekatan metode Gyssens di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Periode 2018 – 2022. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental (observasional). Evaluasi penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Rancangan retrospektif dengan pengumpulan data. Analisis data menggunakan diagram alur metode Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik meliputi Amikacin (15%), Amoxicillin(15%), Ampicillin(2%), Ampicillin Sulbactam(19%), Cefotaxime (19%), Ceftazidime(3%), Ceftriaxone(1%), Gentamicin(14%), Imipenem Cilastatin(1%), Meropenem(11%), Metronidazole(8%), Netilmicin (1%), Vancomisin(5%). Berdasarkan hasil penelitian , kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah masalah serius yang memerlukan perhatian segera dan tindakan bersama untuk melindungi efektivitas antibiotik dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.